Memahami
Dari sekian pengalaman yang membuat saya lebih luas dalam menanggapi adalah memahami.
Memahami segala hal mulai dari hal kecil hingga hal besar.
Yang pada kenyataannya memahami dapat mengubah indahnya hubungan diantara dua manusia, atau lebih. Apalagi bila berkenaan tentang bagaimana kepribadian orang lain, apa yang membuat mereka merasa nyaman, mana yang dapat membuat mereka merasa tak nyaman.
Mulai saat itulah saya banyak mendengar daripada mengeluarkan suara.
Mungkin karena beberapa pengalaman, akhirnya saya perlu banyak berpikir sebelum berbicara.
Mengajarkan saya bahwa ternyata diam bukan berarti tak mengerti, tapi malah tentang memahami. Karena mungkin saja bila ia berbicara, akan banyak hal yang tidak baik yang terjadi diantara mereka.
Sejak itulah saya tidak banyak menilai diam sebagai hal yang salah. Tapi selain itu, berbicara juga bukan suatu masalah.
Sebab besar kemungkinan bahwa berbicara banyak pada suatu waktu tertentu jauh lebih dibutuhkan daripada diam seribu bahasa. Karena berbicara pun termasuk bagian dari memahami.
Jadi, kesimpulannya kita hanya perlu banyak belajar.
Belajar melihat kondisi dan keadaan apakah yang membutuhkan respon yang seperti ini, atau yang seperti itu. Bukan semata keras kepala bahwa ini adalah kepribadian kita dan orang lain yang harus memahami.
Allahumma inni as-aluka 'ilmaan naafi'aa,
8 Rajab 1438H
Memahami segala hal mulai dari hal kecil hingga hal besar.
Yang pada kenyataannya memahami dapat mengubah indahnya hubungan diantara dua manusia, atau lebih. Apalagi bila berkenaan tentang bagaimana kepribadian orang lain, apa yang membuat mereka merasa nyaman, mana yang dapat membuat mereka merasa tak nyaman.
Mulai saat itulah saya banyak mendengar daripada mengeluarkan suara.
Mungkin karena beberapa pengalaman, akhirnya saya perlu banyak berpikir sebelum berbicara.
Mengajarkan saya bahwa ternyata diam bukan berarti tak mengerti, tapi malah tentang memahami. Karena mungkin saja bila ia berbicara, akan banyak hal yang tidak baik yang terjadi diantara mereka.
Sejak itulah saya tidak banyak menilai diam sebagai hal yang salah. Tapi selain itu, berbicara juga bukan suatu masalah.
Sebab besar kemungkinan bahwa berbicara banyak pada suatu waktu tertentu jauh lebih dibutuhkan daripada diam seribu bahasa. Karena berbicara pun termasuk bagian dari memahami.
Jadi, kesimpulannya kita hanya perlu banyak belajar.
Belajar melihat kondisi dan keadaan apakah yang membutuhkan respon yang seperti ini, atau yang seperti itu. Bukan semata keras kepala bahwa ini adalah kepribadian kita dan orang lain yang harus memahami.
Allahumma inni as-aluka 'ilmaan naafi'aa,
8 Rajab 1438H
Komentar
Posting Komentar